Terbongkar! Kasus Sopir Travel Yang Dibegal Oleh 6 Penumpangnya Ternyata Hanya Rekayasa Alias Prenk, Ini Faktanya


Jejak Kasus News- Warga Provinsi Riau telah diprank oleh Samsul Bahri yang awalnya mengaku telah menjadi korban perampokan.

Ia ditemukan di Jalintim, Kabupaten Pelalawan dengan kondisi tangan dan kaki terikat. Temuan kondisi Samsul yang demikian terang saja langsung viral dan menjadi pembicaraan banyak orang .

Polisi yang mendapat laporan kemudian terus melakukan penyelidikan mendalam . Dan akhirnya ditemukan fakta jika Samsul Bahri yang awalnya korban begal atau perampokan ternyata hanya melakukan rekayasa .

Kenyataannya , mobil yang dikendarai Samsul dibawa oleh temannya . Selanjutnya ia membuat drma seakan ia telah menjadi korban perampokan .

Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK saat dikonfirmasi menyebutkan dari pendalaman tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) ditemukan adanya dugaan korban merekayasa kejadian perampokan yang dialaminya.

Hal itu terungkap setelah Tim Reskrim Polres Pelalawan menggali seluruh informasi dan pengakuan korban sejak ditemukan warga. 

"Ternyata kejadian tersebut merupakan skenario dari korban. Itu hasil pendalaman dari tim kami," beber Kapolres Afrizal Asri, Sabtu (11/1/2025).

Lebih lanjut diterangkan Afrizal, Samsul Bahri merekayasa kejadian itu bertujuan agar terkesan dirinya korban perampokan dan mobilnya dibawa kabur orang lain.

Sehingga pihak leasing tidak lagi mencari keberadaan mobil jenis Daihatsu Sigra warna hitam dengan Nomor Polisi (Nopol) BM 1055 GI.

"Katanya pembayaran kreditnya sudah menunggak 3 bulan. Dia buat skenario seakan-akan dirampok, agar tidak dicari leasing lagi," tandas Afrizal. 

Polisi masih mendalami kembali pengakuan terbaru dari sopir travel tersebut.

Petugas berupaya mendatangkan keluarga dan rekan korban serta mobil miliknya. 

Sopir travel yang mengaku dibegal di Jalintim Pelalawan minta maaf, mengaku perampokan hanya rekayasa

Sopir travel yang mengaku dibegal di Jalintim Pelalawan minta maaf, mengaku perampokan hanya rekayasa (ISTIMEWA)

Minta Maaf

Fakta baru terkuak dari kasus Sopir Travel yang diduga jadi korban perampokan, ditemukan warga di Jalintim Pelalawan Riau dengan kondisi tangan dan kaki terikat.

Dugaan perampokan atau pembegalan ini ditelusuri oleh pihak kepolisian Polres Pelalawan.

Pria bernama Samsul tersebut mengaku dibegal oleh penumpangnya yang berjumlah 6 orang. 

Sebuah video kembali beredar yang menunjukkan sopir travel yang ditemukan terikat dan bertelanjang dada di di kebun sawit Jalan Lintas Timur (Jalintim) Desa Lubuk Terap, Kecamatan Bandar Petalangan, Pelalawan sehari yang lalu.

Baca juga: Sopir Travel Dirampok Oleh 6 Penumpang nya dan Dibuang di Jalan Lintas Timur

"Sama saya Samsul Bahri. Pekerjaan saya buruh ataupun sopir travel sehari-harinya," kata pria tersebut membuka pengakuannya dalam video berdurasi 1 menit 6 detik yang tersebar pada Sabtu (11/1/2025).

Samsul menyebutkan dirinya tinggal di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir.

Kemudian lelaki itu meminta maaf kepada seluruh masyarakat luas atas kegaduhan yang dibuatnya.

Hal itu karena pengakuannya yang dirampok dan dibuang oleh penumpangnya sendiri pada Jumat (10/1/2025) kemarin, saat ditemukan warga di kebun sawit di Jalintim Desa Lubuk Terap, Kecamatan Bandar Petalangan, Pelalawan. 

Kasus pencurian, kekerasan, dan begal yang disampaikannya kepada masyarakat, aparat desa, hingga pihak kepolisian ternyata tidak benar terjadi sehari yang lalu.

Hanya akal-akalan Samsul bersama temannya yang membawa mobilnya tersebut. 

"Itu semua adalah rekayasa yang saya buat dan saya minta maaf kepada seluruh masyarakat," tambah Samsul.

Pria itu mengaku memberikan keterangan dalam video tersebut dalam keadaan sadar dan tidak ada paksaan dari pihak manapun pada akhir rekaman visual. 

Samsul tampak duduk didalam sebuah mobil di kursi bagian belakang.

Seorang pria berkaos hitam duduk disebelahnya sejak awal dirinya memberikan keterangan hingga video berakhir.

Namun hanya sebagian badannya yang masuk dalam sorotan video. 

Samsul tidak menjelaskan tujuan dirinya merekayasa kasus perampokan dan pembegalan yang menghebohkan masyarakat pada Jumat (10/1/2025) lalu. 

Kasus ini tentu saja jadi pelajaran bagi kita semua . Bahwa keputusan yang diambil tanpa berfikir panjang hanya akan menyisakan keburukan saja . (Tribunnews)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak

close
JEJAK KASUS NEWS. PT.FAN JAYA PALNAM/Legalitas/S.K Kemenkumham/Nomor AHU:075040.AH.01.30.Tahun 2024/NPWP .28.782.010.4-315000/SERTIFIKAT SNI 18122401018050001/NIB :1812240101805/TDPSE Kominfo:009139:02/DJAI.PSE/02/2024.